"Tiga Jam di Bara Api, Gurih dan Lamak Manis"
Sambil menyeka peluhnya, Julak (55) bangkit dari duduknya menghampiri tumpukan kayu yang tidak jauh dari bangku kayu ulin itu untuk menghidupkan kembali api yang sudah mulai meredup. Tidak kurang dari 3 jam setiap harinya, ia harus berada di sekitar tumpukan bara api itu, sambil menjaga
Sambil menyeka peluhnya, Julak (55) bangkit dari duduknya menghampiri tumpukan kayu yang tidak jauh dari bangku kayu ulin itu untuk menghidupkan kembali api yang sudah mulai meredup. Tidak kurang dari 3 jam setiap harinya, ia harus berada di sekitar tumpukan bara api itu, sambil menjaga
Julak membolak-balik bumbung lamang agar masak sempurna |
api agar terus membara menghidupi penghidupannya beserta anggota keluarga lainnya. Pekerjaan ini sudah dilakoninya sejak ia masih muda, sekitar 30 tahunan silam.
Waktu yang tidak sebentar itu turut menempanya menjadi pembuat lemang (lamang:Banjar) handal. Ia mengerti betul bagaimana lemangnya harus terasa lemak manis bagi setiap orang yang mencicipinya.
![]() |
Memasukkan beras ketan ke dalam bumbung |
Julak adalah salah satu dari sekian banyak pembuat lamang di Hulu Sungai Selatan. Kabupaten yang beribu kota Kandangan ini tidak hanya terkenal dengan katupat dan dodolnya, tapi juga dengan lamangnya. Tidak mengherankan setiap ada penjualan lamang baik itu dini hari, siang, atau sore hari selalu diserbu pembeli. Lamang Kandangan juga kerap dijadikan oleh-oleh bagi orang yang berkunjung ke Kandangan.
![]() |
Memasukkan santan ke dalam bumbung yang terlebih dahulu sudah ada ketannya |
Beserta sang isteri dengan cekatan Julak memasukkan daun pisang muda sesuai dengan lebar mulut bumbung buluh tersebut. Satu persatu dimasukkannya sampai kemudian tiba saatnya memasukkan beras ketan ke dalam bumbung itu. setelah semuanya terisi maka selanjutnya dimasukkan santan kelapa dan akhirnya dimasak dengan posisi tegak saling berhadapan mengelilingi api.
Lamang menunggu matang |
Memasak inilah yang membutuhkan waktu lama, ketelatenan dan kesabaran untuk menghasilkan lamang yang masak seutuhnya. Selain menjaga api agar tetap stabil, membolak-balikkan dan memiringkan bumbung juga harus jadi perhatian ketika memasak.
Panganan lamang biasa dinikmati beserta dengan telur asin, sambal sate atau bisa juga dengan kacang sayur yang sudah dimasak beserta bumbu-bumbu lainnya.
![]() |
Penjual lamang di pasar Kandangan |
sumber :: http://www.tagayanhijau.com/2011/10/menengok-pembuatan-lamang-kandangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar