1. Tahukah kalian bahwa nama Barito, Kandangan dan Tabalong di propinsi
Kalimantan Selatan sudah ada di dalam kitab Negarakertagama karangan Mpu
Prapanca pada tahun 1365 M.
2. Kenapa Kandangan di sebut Bumi
Antaluddin ? Karena Antaluddin diambil dari nama seorang tokoh pahlawan
dalam perang madang untuk mempertahankan benteng di gunung madang
Kandangan pada tahun 1860 M.
3. Wisata alam Loksado dan kolam
pemandian air panas Tanuhi adalah tempat rekreasi yang sangat sering
dikunjungi masyarakat Kandangan dan sekitarnya.
4. Tahukah kalian di lapangan tenis Tumpang Talu di Kandangan dulunya adalah tempat pemakaman orang Belanda dan orang Cina.
5.
Kuliner Kota Kandangan yang sangat sayang kalau dilewatkan ketika anda
berkunjung ke Kandangan adalah Ketupat Kandangan, Dodol Kandangan dan
Lamang Kandangan.
6. Tahukah kalian kalau makan Ketupat Kandangan
di Kota Kandangannya sendiri sudah jadi tradisi turun temurun ketika
memakannya langsung di remas-remas pakai tangan tanpa menggunakan
sendok.
7. Saya sangat senang untuk Wikipedia Indonesia, karena
Dodol Kandangan di jadikan salah satu dari berbagai macam dodol di
Indonesia yang mempunyai ciri khas tersendiri.
8. Mau tahu
kelebihan Lamang Kandangan? Lamang Kandangan bisa bertelur di
dalamnya.Maksudnya Lamang Kandangan ada ciri khas tersendiri dengan ada
telor asin di dalamnya, juga rasa lemak lamangnya yang lain dari yang
lain.
9. Selain di Jawa dengan Karto Soewiryo, Sumatera dengan
Daud Bereuh dan Sulawesi dengan Kahar Muzakarnya, di Kandangan
Kalimantan Selatan juga pernah terjadi peristiwa Gerakan Darul Islam
atau DI/TII untuk mendirikan Negara Islam.Di Kandangan Pasukan DI/TII
itu dikenal masyarakat dengan Gerombolan Pemberontak Ibnu Hajar,yang di
pimpin oleh Ibnu Hajar atau Angli yang berasal dari Ambutun, Kandangan.
10.
Apakah kalian pernah memperhatikan di tiap Kota di Kalimantan Selatan
ini ada memiliki patung-patung, dan di Kota Kandangan sendiri ada patung
tentara(sepengetahuan saya patung di tiap-tiap kota itu punya makna
tersendiri akan kotanya).
11. Mungkin belum banyak yang tahu
bahwa Pahlawan Nasional Kedua Kalimantan Selatan setelah Pangeran
Antasari yang di akui Pemerintah Indonesia adalah Brigjen H. Hasan Basry
sebagai Bapak Gerilya Kalimantan.Dan beliau sendiri adalah orang Padang
Batung, Kandangan yang dimakamkan di bundaran Liang Anggang,Banjarbaru.
12.
Itulah kenapa seharusnya generasi muda di Kandangan bisa meneladani
beliau dengan semangat perjuangannya memerdekakan Kalimantan
Selatan,kita boleh bangga karena tiap jalan di Kota-kota di Kalimantan
Selatan selalu menggunakan Nama beliau,contohnya Jl.Brigjen H. Hasan
Basry di kayu tangi, Banjarmasin dll.
13. Tapi tahukah kalian
bahwa Markas Yonif Tentara 621 Manuntung di Kandangan itu dulunya adalah
sebuah benteng yang penuh dengan sejarah tentang perjuangan Rakyat
Kandangan melawan penjajah Belanda, dan dikenal dengan Benteng Hamawang.
14.
Bersyukurlah warga Kandangan karena jasa-jasa Dak'wah tanpa pamrih Datu
Taniran, Datu Balimau dan Para Habaib yang dikuburkan di Lumpangi,
sehingga menjadikan Islam Mayoritas Di Kota Kandangan.
15.
Tahukah kalian arti dari nama asrama Kandangan dimana kawan-kawan kita
yang menuntut ilmu mendiaminya seperti asrama Amuk Hantarukung, asrama
Rakat Mufakat atau asrama Bukhari.
16. Amuk Hantarukung adalah
sebuah peristiwa bersejarah di Kandangan, dimana Bukhari seorang
pahlawan di desa Hantarukung mengadakan pemberontakan secara membabi
buta terhadap Belanda yang lebih dikenal dengan Perang Amuk Hantarukung
19 September 1899.
17. Masyarakat Kandangan harus di ingatkan
kembali bahwa Kuburan Tumpang Talu di Parincahan itu adalah makam para
pahlawan dalam perang Amuk Hantarukung, kenapa namanya Tumpang Talu,
karena orang yang di makamkan di situ adalah tiga orang yaitu Bukhari,
Santar dan Matamin.
18. Selain Tumpang Talu ada juga makam
pahlawan yang jarang di ingat orang di Kandangan yaitu makam Datu Ning
Bulang di Durian Tilai, makam Aluh Idut di tinggiran dan makam Datu
singakarsa di pandai, Kandangan.
19. Kandangan adalah Kabupaten
tertua di Kalimantan Selatan, karena Kandangan adalah kota dimana
diproklamirkan atau dibacakannya Teks Kemerdekaan Wilayah Kalimantan
dari Penjajah Belanda oleh Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan
pada tanggal 17 Mei 1949 yang dipimpin oleh Brigjen H. Hasan Basry di
desa Ni'ih.Dan Monumen 17 Mei itu terletak di desa Mandapai Kandangan.
20.
Mesjid Ba'angkat (Mesjid Su'ada) di Wasah Kandangan adalah mesjid
peninggalan salah seorang zuriat Syekh Maulana H. Muhammad Arsyad Al
Banjari ( Datu Kalampayan ) yaitu Al Allamah Syekh H Abbas.Dan anda bisa
melihatnya langsung ketika Adzan Maghrib di antv setiap harinya.
21.
Dengan berendam dan merasakan hangatnya air panas Tanuhi yang masih
alami merupakan pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa penat dan
mengembalikan kebugaran tubuh anda setelah beraktifitas.
22.
Arung Jeram Balanting Paring (Bambo Rafting) dengan menyusuri sungai
Amandit mungkin bisa juga jadi alternatif lain untuk anda yang menyukai
tantangan menaikkan adrenalin jiwa petualangan.
23. Untuk yang
suka melihat air terjun di Loksado juga terdapat air terjun Haratai, air
terjun Uring, air terjun Tinggiran Hayam dan air terjun Ba’angin.
24.
Di Loksado juga terdapat Hutan Raya Kadayang yang akan menyuguhkan
kepada anda panorama alam yang sangat indah seluas mata memandang.
25.
Nikmati juga Gunung Kantawan yang sangat mempesona bila di pandang dari
sudut manapun selama anda melakukan perjalanan menuju Loksado.
26. Penduduk Loksado terdiri dari penduduk asli (Etnis Dayak Bukit) dan Etnis Banjar yang telah lama menetap di sana.
27.
Etnis Bukit yang masih beragama Kaharingan biasanya tinggal dalam
Balai, yaitu rumah panggung yang besar yang di diami oleh beberapa
Kepala Keluarga, seperti Balai Malaris, Balai Kamiri, Balai Haratai,
Balai Kacang Parang dll.
28. Upacara-upacara adat biasanya
dilaksanakan 3x dalam setahun, yaitu berupa upacara ritual untuk memohon
keberuntungan atau sebagai rasa puji syukur menurut kepercayaan
Kaharingan yang mereka anut.
29. Upacara Adat Suku Dayak Loksado
yang paling meriah adalah upacara sehabis panen yang di sebut dengan
Aruh Ganal atau Bawanang , dan merupakan salah satu Kalender Wisata
Kalimantan Selatan.
30. Menginap dalam balai sambil mengamati
tata cara kehidupan mereka (Etnis Bukit) adalah sebuah pengalaman yang
mengesankan dalam hidup anda.
31. Untuk tempat bermalam yang lain Pemerintah Hulu Sungai Selatan sudah menyediakan Cottage di Pemandian Air Panas Tanuhi.
32.
Aruh Basambu, Aruh Bawanang Lalaya dan Aruh Bawanang Banih Halin
merupakan warisan tradisi Suku Dayak Meratus sebagai tanda ikatan
emosional dan rasa syukur pada Alam.
33. Aruh Adat Suku Dayak Meratus diiringi dengan berbagai tarian seperti Batandik Balian, Kanjar dan Bangsai.
34. Aruh Ganal juga dilengkapi peralatan seperti Gelang Hiang, Serunai, Kapur, Manyan,Kambang Lilihi dan berbagai macam sesaji.
35. Tari Kurung-kurung adalah Tarian khas Suku Dayak di Loksado yang keberadaannya harus terus dilestarikan.
36.
Di Gunung Batu Bini desa Batu Bini Kandangan terdapat goa Kelelawar
yang banyak di hiasi oleh stalakmit dan stalaktit yang sangat indah, dan
juga terdapat beberapa buah patung binatang dan relief-releif tentang
legenda seorang anak yang durhaka terhadap ibunya.
37. Di Gunung
Batu Laki desa Malutu Kandangan juga terdapat goa Berangin dimana angin
berhembus dari mulut goa yang didalamnya di hiasi ornamen-ornamen yang
eksotik, di bawahnya terdapat kurungan yang konon penghuninya adalah
ikan yang sangat besar yaitu Ikan Tapah.
38. Di desa Telaga
Langsat Kandangan juga terdapat Goa Mandala yang tidak kalah cantik
dengan Goa Kelelawar di batu bini dan Goa Berangin di batu laki.
39.
Desa Bamban di Kandangan juga memiliki cemilan yang khas yaitu Kerupuk
Bamban,di tambah grup musik unik yang sekarang makin jarang dimainkan
yaitu Orkes Bamban.
40. Di Hamalau Kandangan ada sebuah desa
bernama Telaga Bidadari, dimana di sini terdapat sumur atau pemandian
yang di percaya masyarakatnya pernah turun 7 orang Bidadari untuk mandi.
41.
Di Lukloa Kandangan juga terdapat teluk di bawah jembatan yang di aliri
Sungai Amandit, dimana terdapat kisah masyarakat Si Rintik dan Si
Ribut yaitu kisah tentang Naga Merah dan Naga Putih yang saling
bertarung dengan nama Datu Ningkurungan.
42. Di kampung Ulin
Kandangan juga terdapat legenda dimana dulunya di situ terdapat pohon
Ulin yang sangat besar dan tinggi,dan hanya dapat dirobohkan oleh satu
orang yang bernama Datu Ulin.
43. Selain cerita tentang Datu
Ulin, juga dapat kita temui di Desa Ulin yaitu Balai Amas yang isinya
Batu Beranak,dimana menurut masyarakatnya batu tersebut terus bertambah
banyak dengan sendirinya.
45. Di desa Hamawang juga terdapat
cerita masyarakat tentang Datu Hamawang atau Datu Bungkul (karena selalu
membawa Parang Bungkul) , setiap tahun para keturunannya selalu
mengadakan haulan secara besar-besaran termasuk Ir H. M. Said (Mantan
Gubernur KALSEL). Dengan mengenang jasa beliau sebagai pejuang dan
pendiri Mesjid Quba di desa Hamawang.
46. Untuk orang yang ingin
membuat Pedang, Parang, Mandau, Samurai atau Alat-alat Besi yang
lainnya bisa langsung datang ke Desa Sungai Pinang di Nagara, dan Untuk
kerajinan membuat Sarung (Kumpang) dan Hulunya bisa langsung datang ke
Desa Sarang Halang Kandangan.
47. Rakat Mufakat adalah Kalimat yang ada pada lambang daerah Hulu Sungai Selatan.
48.
Kalimat Kandangan Cing ai selalu di identikkan bahwa yang bersangkutan
berasal dari Kandangan, walaupun terkadang makna dari kalimat tersebut
berkonotasi negatif yaitu bahwa orang tersebut Jagau (Jago).
49.
Tahukah kalian bahwa Dodol Kandangan sudah masuk rekor MURI pada Ulang
Tahun Kota Kandangan ke 58 pada tahun 2008 sebagai Dodol Terpanjang yang
pernah dibuat di Indonesia.
50. Sedangkan pada perayaan Ulang
Tahun Kota Kandangan yang ke 59 pada Tahun 2009 kemarin yang disuguhkan
adalah Lemang yang sangat panjang yang diletakkan di lapangan Lambung
Mangkurat Kandangan.
Demikian Informasi di seputar Kota
Kandangan, paling tidak ini bisa menambah sedikit pengetahuan kepada
kita dan mengingatkan kembali akan sejarah Kota Kandangan yang terus
berkembang.
sumber :: http://kamalkandangan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar